Viral, Wanita Ini Mengaku Dihamili Anak Kapolsek Berastagi Dan Enggan Bertanggung Jawab

HUKUM

Jurnalis Muda 12

10/22/20231 min baca

Haluan Demokrasi - Media sosial baru-baru ini diramaikan oleh kontroversi yang melibatkan seorang wanita yang menduga dirinya hamil oleh seorang pria yang diduga adalah anak seorang Kapolsek Berastagi, Sumatera Utara. Pengakuan ini menjadi viral di platform TikTok dan memicu beragam respons dari publik.

Dalam postingannya di akun TikTok @divagloryyy, wanita bernama Diva mengklaim bahwa pria berinisial ES, yang diduga anak Kapolsek Berastagi, tidak bertanggung jawab atas kehamilan yang dialaminya. Ia berbagi sejumlah pesan singkat yang memperlihatkan permintaan ES agar Diva menggugurkan kandungannya.

Mengomentari kasus ini, Kapolsek Berastagi, Kompol Viktor Simanjuntak, mengkonfirmasi bahwa ES adalah anak kandungnya. Viktor menjelaskan bahwa ES dan Diva telah menjalin hubungan asmara sejak setahun yang lalu dan setelah sebulan berpacaran, Diva mengaku hamil. ES, mengetahui pacarnya hamil, berniat untuk bertanggung jawab meskipun belum bisa memastikan apakah anak tersebut adalah buah cintanya.

Keluarga ES telah bersiap-siap untuk pernikahan mereka, dengan perencanaan awalnya di bulan Februari dan kemudian ditunda hingga bulan Maret, tetapi Diva dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana pernikahan ini.

Pada saat keluarga ES meminta agar dilakukan tes DNA untuk memastikan kebenaran kehamilan, keluarga Diva menolak tawaran tersebut. Seiring berjalannya waktu, perbedaan pendapat ini memuncak dalam postingan viral Diva yang menyudutkan ES dan keluarganya.

Kapolsek Berastagi mencoba mencari titik tengah dalam masalah ini dan menawarkan solusi tes DNA untuk mengklarifikasi kebenaran kehamilan tersebut. Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut telah ditolak oleh keluarga Diva.

Permasalahan ini mencuat di media sosial dan menjadi bahan perdebatan di antara pengguna. Sementara Diva dan ES serta keluarga mereka berusaha menemukan jalan keluar untuk permasalahan ini, publik terus mengikuti perkembangan kasus ini dan menunggu tindakan lanjutan.

(*)