Tragedi Bunuh Diri Shintia Indah Permatasari : Kisah Pernikahan Gagal Akibat Uang Japuik Ajo Pariaman

PERISTIWA

Jurnalis Muda 12

11/17/20231 min baca

Haluan Demokrasi - Kisah Shintia Indah Permatasari, seorang wanita berhati mulia asal Padang, kini menjadi sorotan setelah ditemukan tewas gantung diri di sebuah hotel di Padang. Namun, kisah ini ternyata melampaui sekadar bunuh diri biasa, melainkan berakar pada kegagalan rencana pernikahan akibat uang japuik (uang jemputan) fantastis yang diminta keluarga calon suami, mencapai Rp500 juta sesuai adat Pariaman.

Shintia, dipaksa menyerah pada keputusan keluarga yang menolak pernikahannya dengan kekasihnya, Muhammad Hadi, karena permintaan mahar yang tinggi. Tragedi ini tidak hanya menjadi pemberitaan lokal, tetapi merajai jagat maya sebagai trending topik, mengundang pertanyaan besar tentang tekanan sosial dan ekonomi dalam ranah percintaan.

Dalam sebuah catatan kecil, uang jemputan atau "Japuik," yang seharusnya menjadi simbol kebersamaan, malah menjadi belenggu bagi Shintia. Kisah ini memperlihatkan perlawanan antara tradisi dan hak asasi individu. Masyarakat dihebohkan dengan cerita yang menciptakan tanda tanya besar tentang tekanan sosial dan ekonomi dalam percintaan.

Kasus ini menjadi viral setelah seorang perempuan ditemukan tewas diduga melakukan aksi bunuh diri di sebuah penginapan di kawasan jalan Veteran Dalam, Purus, Kecamatan Kota Padang. Korban, Shintia Indah Permatasari, berusia 25 tahun dan berasal dari Pariaman Tengah, Kota Pariaman.

Laporan penemuan mayat itu disampaikan oleh seorang karyawan hotel sekitar pukul 13.00 WIB. Pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, hanya tanda gantung diri.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa korban sudah melakukan prewedding dan akan menggelar pernikahan dalam waktu dekat.

"Teman-teman, ketikannya dijaga ya, gampang banget fitnah dan sumpahin orang... almarhum ini klien aku yang aku make-up-in prewednya beberapa hari lalu. Plis jangan asal," komentar salah satu akun Tiktok dengan username @intnfdllh_.

Semoga, kisah pilu ini menjadi refleksi bagi masyarakat tentang batasan adat dan pentingnya merangkul cinta dengan tulus, tanpa harus terjerat oleh beban materi. Shintia, wanita dengan impian indah, meninggalkan pesan berat tentang kompleksitas cinta di tengah realitas kehidupan yang penuh tekanan.

(*)