Pitaruah Demokrasi Dari Tanah Kelahiran Bung Hatta

“Jagalah Indonesia Hingga Sehari Sebelum Kiamat”

NASIONAL

Jurnalis Muda 12

2/6/20243 min baca

Haluan Demokrasi – Civitas Akademikan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat sampaikan Pitaruah (Pesan) Demokrasi untuk keselamatan bangsa, dengan menjunjung semboyan “Jagalah Indonesia Hingga Sehari Sebelum Kiamat”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 5 Februari 2024 di depan kampus III UM Sumatera Barat yang berada di kota Bukittinggi.

Di tengah gejolak politik menjelang pemilu 2024, UM Sumatera Barat menegaskan perannya dalam membangun fondasi demokrasi yang kuat untuk menjaga keutuhan bangsa. Dari tanah kelahiran Bung Hatta, universitas ini tidak hanya berkomitmen untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi, tetapi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan Indonesia dengan memperkokoh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

UM Sumatera Barat menyadari urgensi mempertahankan kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan dalam memperkuat demokrasi. Melalui integrasi pendidikan demokrasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat sipil, Perguruan Tinggi Muhammadiyah pertama di dunia ini menekankan pentingnya partisipasi aktif semua pihak dalam proses demokrasi. Kehadiran civitas akademika diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moral dan kemanusiaan dalam kehidupan sosial dan politik.

Dalam mengawal Pemilu 2024, UM Sumatera Barat mengambil langkah-langkah konkret. Melalui kampanye #LawanPolitikUang dan program Kawal TPS Mu, mahasiswa UM Sumatera Barat telah melakukan edukasi dan pemantauan untuk memastikan jalannya pemilu yang bersih dan jujur. Namun, mereka juga menyoroti adanya potensi ketidakpuasan dan konflik sosial akibat praktek curang dan politik uang yang merajalela.

Dengan mengingat peristiwa pasca pemilu 2019 yang menimbulkan polarisasi dan kerusuhan, UM Sumatera Barat mengajak semua pihak untuk bersikap bijak dan menjunjung tinggi semangat negarawan. Suara-suara kritis dan pesan moral yang disuarakan oleh berbagai kampus seharusnya menjadi bahan renungan bagi para elit politik. Universitas ini yakin bahwa apa yang disuarakan kampus merupakan cerminan kegelisahan dan kepedulian terhadap kondisi bangsa, termasuk masalah penegakan hukum yang timpang, lemahnya kepercayaan pada lembaga negara, ancaman terhadap kebebasan pendapat, dan korupsi yang merajalela.

Suara-Suara kritis dan pesan moral yang telah terlebih dahulu disampaikan oleh beberapa kampus harusnya menjadi renungan bagi para elit politik agar mempunyai sikap negarawan karena kami yakin apa yang disuarakan kampus adalah suara kegelisahan dan kepedulian melihat kondisi bangsa dalam berbagai hal . Baik penegakan hukum yang timpang dan tidak berjalan dengan tegak dan lurus, kepercayaaan kepada lembaga-lembaga negara yang lemah termasuk pada penegak hukum, kebebasan pendapat yang terancam, korupsi yang menjadi-jadi dan keterancaman terhadap demokrasi serta beberapa persoalan lainnya.

Mengamati hiruk pikuk dan isu politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, maka civitas akademika UM Sumatera Barat, menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Reformasi yang telah melahirkan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak boleh dicederai oleh kepentingan kelompok, keluarga atau kepentingan lainnya kecuali sebesar-besarnya demi kepentingan nasional dengan melaksanakan proses pemilu secara taat prosedural sesuai dengan hukum dan etika berbangsa dan bernegara.

  2. Menghimbau kepada penyelenggara pemilu baik KPU mapun Bawaslu agar melaksanakan pemilu secara profesional, mandiri, berintegritas dan bertanggung jawab serta tegas terhadap indikasi-indikasi penyimpangan atau pelanggaran yang dapat mengancam terlaksananya pemilu dengan baik dan damai.

  3. Menghimbau kepada aparatur negara baik ASN, TNI dan Polri tetaplah menjadi perekat dan penjaga Indonesia serta menjaga netralitas dalam menghadapi pemilu 2024 dengan betul-betul bertindak sebagai abdi negara.

  4. Menghimbau seluruh elit politik agar bertindak dan mempunyai sikap negarawan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas segala kepentingan lainnya terutama menghadapi pemilu 2024 yang tinggal beberapa hari lagi

  5. Menghimbau seluruh elit politik dan juga penyelenggara negara lainnya untuk memperlihatkan contoh sikap yang baik kehadapan rakyat Indonesia dan menjauhi sikap-sikap yang dapat menimbulkan kekisruhan,provokasi dan konflik serta hal lainnya yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa dan negara. Termasuk Membangun alam langit politik Indonesia dengan memberi informasi yang objektif dan edukatif kepada publik.

  6. Memastikan Pilpres 2024 menghadirkan para kandidat sebagai putra terbaik bangsa dan perbedaaan pilihan bukanlah satu hal yang harus menjadi pertikaian dan perpecahan karena lewat mekanisme pemilulah perbedaaan tersebut diselesaikan secara konstitusional.

  7. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 serta Tap MPR No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, maka dalam menghadapi pemilu 2024 harus sesuai dengan nilai-nilai luhur tersebut, termasuk melanjutkan amanat reformasi. Dengan akses informasi yang kian cepat, maka pesta demokrasi wajib dilaksanakan dengan bijak dan cerdas serta riang gembira layaknya pesta demokrasi. Kemudian rakyat yang memutuskan pilihannya sesuai hati nurani

UM Sumatera Barat berkomitmen untuk menghadirkan dan mengampanyekan politik kebangsaan, demokrasi bermartabat dan menjaga demokrasi yang beradab yang terbebas dari intimidasi, praktek curang mapun praktek culas yang dapat mengancam kedaulatan rakyat termasuk mengecam segala praktek menghalalkan segala cara meraih kemenangan dan termasuk praktek politik uang yang merupakan “parasit dan benalu” demokrasi.

Pitaruah (titipan pesan) ini merupakan tanggung jawab moral sebagai akademisi dan kaum terdidik kampus sebagai amal makruf nahi mungkar serta wujud kecintaan pada bangsa dan negara. Semoga Pemilu 2024 Berjalan Luber, Jurdil dan damai dibawah lindungan serta ridho Allah SWT.

Dengan demikian, UM Sumatera Barat memainkan peran penting dalam membangun fondasi demokrasi yang kokoh, sebagai landasan bagi keselamatan dan keutuhan bangsa Indonesia.

Frans Fradinen