Langkah Tanggap Darurat: Evakuasi dan Persiapan Masyarakat di Kawasan Gunung Marapi Sumbar

PERISTIWA

Jurnalis Muda 12

1/12/20241 min baca

Haluan Demokrasi - Balai KSDA Sumbar bersama Pemprov Sumbar, Danrem, Polres Bukittinggi, BPBD, Wali Nagari, Camat, PMI, dan perwakilan masyarakat Batu Palano menggelar diskusi tanggap darurat bencana gunung Marapi di Kantor Wali Nagari Batu Palano, Sungai Pua Agam, Sumbar, Rabu (10/1).

Dalam diskusi tersebut, disepakati bahwa masyarakat yang berada di dalam kawasan radius 4,5 kilometer dari Gunung Marapi, baik yang berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) maupun di luar TWA, harus keluar dari area tersebut.

Untuk masyarakat yang berada di dalam kawasan TWA, tanggung jawab evakuasi akan dilakukan oleh tim Balai KSDA Sumbar. Sedangkan untuk masyarakat yang berada di luar kawasan TWA, tanggung jawab evakuasi akan dilakukan oleh BPBD.

Masyarakat yang berada di dalam radius 4,5 kilometer, yaitu Nagari Batu Palano, Nagari Sariak, Nagari Sungai Pua, dan Nagari Bukik Batabuah, akan diungsikan ke rumah sanak saudaranya yang rumahnya jauh dari jangkauan erupsi Gunung Marapi.

Sementara sepanjang aliran sungai yang dialiri lahar dingin, masyarakat diimbau untuk waspada, terutama di Nagari Sungai Pua, Bukik Batabuah, dan Nagari Lasi.

Semua instansi terkait, termasuk Balai KSDA Sumbar sebagai pengelola kawasan, diminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Gunung Marapi tentang bahaya erupsi Gunung Marapi. Hal ini bertujuan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.

Untuk posko tanggap darurat bencana akan berada di Nagari Batu Palano, Bukik Batabuah, dan Sungai Pua. BPBD Agam akan melakukan simulasi tanggap bencana kepada masyarakat yang berada di dalam kawasan TWA maupun di luar kawasan TWA Gunung Marapi.

Pemerintah Provinsi Sumbar juga akan merencanakan pembangunan dam di kiri kanan sungai yang dialiri lahar dingin, baik di dalam kawasan TWA maupun di luar Kawasan TWA Gunung Marapi.

(*)