Kontroversi Logo Wajah: Walikota Bukittinggi dalam Sorotan Publik

DAERAH

Jurnalis Muda 12

3/13/20241 min baca

Haluan Demokrasi - Walikota Bukittinggi, Erman Safar, belakangan ini menjadi sorotan berkat tindakannya yang memberi bantuan sosial dengan logo wajahnya.

Dilansir dari PadangTV, pada Senin (11/3/2024) , Erman Safar baru saja membagikan bantuan sosial, termasuk diantaranya ada beras. Namun, beras itu dihiasi dengan foto wajahnya di bagian bungkus depan yang membuatnya menuai beragam kritikan dan respon. Banyak yang menganggap ini adalah politisasi beras.

Salah satunya dari Gusrizal Gazahar atau Datuk Palimo Basa, yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Gusrizal selaku Ketua MUI Provinsi Sumatera Barat. Buya Gusrizal menganggap adanya kejanggalan dalam pembagian bantuan sosial itu. Ia mempertanyakan kedudukan Erman selaku walikota Bukittinggi. Hal itu disampaikannya melalui balasan komentar di salah satu postingan sosial media.

"Penggunaan logo Baznas, kedudukan harta zakat, sumber pemberian, aturan pendistribusian, ketauladanan dalam sikap dan peran serta fungsi seorang pemimpin kota, patut menjadi alasan untuk dipertanyakan oleh masyarakat," tegasnya.

"Bisa jadi ini antara tidak paham atau memanfaatkan posisi jabatan. Seharusnya Baznas kota Bukittinggi tidak mengizinkan. Perbuatan ini karena tidak sesuai dengan aturan dan tidak pantas dalam ketentuan syariat," pungkasnya.

Menanggapi hal demikian, sosok yang dijuluki "Bang Wako" itu tidak ambil pusing terkait komentar yang mendesak.

"Program Bang Wako Peduli adalah program jaminan kesejahteraan sosial dan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat Bukittinggi, ini sudah berjalan beberapa tahun dan tidak ada hubungannya dengan politik," ujar Wako Erman.

Ia juga mengatakan bahwa sumber bantuan sosial itu adalah kerja sama dari berbagai pihak.

"Semua program ini adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), APBN, CSR, Baznas, dan partisipasi masyarakat" tambahnya.

Redho Saputra