Libya Hentian Ekspor Minyak ke Negara Pendukung Israel

INTERNASIONAL

Jurnalis Muda 12

10/31/20231 min read

Haluan Demokrasi - Parlemen Libya telah mengeluarkan seruan untuk menghentikan ekspor minyak ke negara-negara yang mendukung Israel dalam konteks serangan Israel di Jalur Gaza. Parlemen Libya menekankan pentingnya menghentikan ekspor minyak dan gas ke negara-negara yang mendukung Israel jika pembantaian di Gaza terus berlanjut. Seruan ini merupakan ungkapan solidaritas Libya terhadap Palestina, sekaligus menjadi tindakan protes terhadap Israel dan negara-negara yang memberikan dukungan kepada Israel, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Italia.

Selain menyerukan penghentian ekspor minyak, Parlemen Libya juga meminta duta besar negara-negara yang mendukung tindakan Israel di Gaza untuk segera meninggalkan Libya. Parlemen Libya sangat mengutuk dukungan yang diberikan oleh AS, Inggris, Prancis, dan Italia terhadap serangan Israel di Gaza.

Konflik di Gaza dianggap sebagai pembunuhan massal, dan Parlemen Libya mengecam segala bentuk migrasi paksa penduduk Gaza. Mereka juga mendesak diadakannya pertemuan darurat di tingkat pemimpin Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Selain itu, Parlemen Libya meminta Majelis Umum PBB untuk menggelar sidang darurat terkait situasi di Gaza.

Serangan yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama 19 hari, dengan jumlah korban yang terus bertambah. Ini mencakup lebih dari 6.546 warga Palestina yang tewas, termasuk lebih dari 2.700 anak-anak. Situasi di Gaza semakin memburuk, dengan kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang mempengaruhi sekitar 2,3 juta penduduk Gaza. Upaya bantuan yang masuk ke wilayah tersebut juga terbatas dan tidak memenuhi kebutuhan yang mendesak. Libya menyatakan keprihatinan serius atas situasi ini dan menunjukkan solidaritasnya dengan rakyat Palestina.

(*)