3 Tahun Terbengkalai, Begini Penampakan SD 08 Campago Ipuh

DAERAH

Dinda

10/5/20231 min baca

Usut punya usut pembangunan SDN 08 Campago Ipuh terbengkalai usai adanya temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terkait pekerjaan kontraktor yang tidaik sesuai dengan gambar. Alhasil hal tersebut membuat 120 orang murid SDN 08 'menumpang' di salah salah satu MDTA dengan fasilitas seadanya dalam proses belajar mengajar.

Haluan Demokrasi - Terbengkalai, itulah kata yang mungkin dapat mendeskripsikan kondisi pembangunan Gedung SD N 08 Campago Ipuh, Manggis Koto Selayan (MKS) yang direncanakan semenjak tahun 2020 lalu.

Terhentinya pembangunan Gedung SD N 08 Campago Ipuh yakni usai terjadi kebakaran 2019 lalu karena temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang turun ke lapangan pada tahun 2020. Ditemukan hasil pekerjaan kontraktor yang tidak sesuai dengan gambar dan hasil yang tidak memuaskan.

Keluhan pun datang silih berganti dari masyarakat dan juga wali murid mengingat proses belajar mengajar dipindahkan ke MDTA Sukra.

Bukan semata-mata keluhan karna tidak kondusif nya proses belajar mengajar, namun karna ras was-was yang menghantui para wali murid saat dihadapkan dengan kenyataan proses belajar mengajar anak didik "menumpang" di MDTA Sukra, dimana MDTA tersebut terdapat 3 lantai. Di lantai paling atas lah proses belajar mengajar di lakukan. Bukan hanya itu, pagar pembatas yang digunakan tidak safety sehingga keselamatan anak-anak dipertaruhkan.

Plt. Kepala SDN 08 Campago Ipuh, A. Munardi membenarkan hal itu, bahwasanya sudah 3 tahun sekolah nya menumpang belajar di MDTA Sukra. Hal ini juga menjadi penyebab sekolah sulit melakukan pengembangan.

"Jumlah murid 120 orang, kegiatan upacara bendera dan juga olahraga tidak bisa terlaksana karena keterbatasan lahan," terang A. munardi.

Disisi lain, ruangan yang tersedia juga kurang memadai sehingga satu ruangan dipakai untuk ruang kepala sekolah, tata usaha, sekaligus majelis guru.

Pembangunan SDN 08 Campago Ipuh tampak hanya tiang-tiang dengan 2 lantai yang terbengkalai dengan kondisi sekeliling dipenuhi semak belukar.

Wali kota Bukittinggi, H. Erman Safar, SH saat dikonfirmasi mengatakan, sebelumnya lokasi pembangunan tersebut masih dalam proses penyelesaian hukum, jadi belum bisa dilanjutkan.

"Mengingat saat ini proses hukum telah diselesaikan, maka untuk tahun 2024 akan dilanjutkan dan sudah dianggarkan," ungkap Walikota.

Dihadapan jurnalis Wako langsung menghubungi kadis. Pendidikan untuk segera menyambangi SDN 08 guna memastikan safety demi keamanan juga keselamatan serta fasilitas yang diperlukan.